Kepergian pria 27 tahun itu membawa duka bagi keluarga. Namun, keluarga mengaku ikhlas.
Kamis, 15 April 2010, 06:57 WIB
Elin Yunita Kristanti, Sandy Adam Mahaputra
|
Kepergian korban menimbulkan duka bagi keluarga. Kakak Ahmad Tajudin, Ahmad Rivai (32), mengetahui kabar duka itu sehabis maghrib.
Lelayu datang dari rekan korban dari sesama anggota Satpol PP Jakarta Barat. "Pertama kali dikabarkan hanya cidera, begitu dikabarkan saya langsung ke RS Koja," kata Ahmad Rivai, Kamis 15 April 2010 dini hari.
Ahmad Tajudin tewas dalam usia relatif muda, 27 tahun. Dia adalah warga Jalan HH No 43 RT 9/1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sebuah rumah sederhana satu lantai dengan tembok warna biru, diketahui sebagai tempat tinggalnya.
Ahmad Tajudin adalah anak kesebelas dari 13 bersaudara, dari pasangan Haji Mahmud dan Hj Halifah. Korban bekerja di Satpol PP Walikota Jakarta Barat sejak tahun 2005.
Ahmad Tajudin tewas dengan luka sabetan di punggung, luka di kepala, wajah dan lengan.
"Kami menerima ini dengan sabar dan meminta pengertian dari satpol PP untuk memperhatikan anggotanya," kata Ahmad Rivai.
Sebelumnya, kepastian tewasnya Ahmad Tajudin disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Priyanto saat berkunjung ke RS Koja, pukul 23.00 WIB, Rabu 14 April 2010. Saat itu, baru satu aparat yang dipastikan tewas.
"Sementara yang kita terima baru satu yang meninggal, Ahmad Tadjudin. Sudah dibawa ke RSCM," kata Priyanto yang datang bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Mendagri Gamawan Fauzi.