PARIS rupanya sudah bosan dengan serbuan paparazi dan pemberitaan selebriti Hollywood di setiap pergelaran mode.Karenanya,para pelaku mode mengucapkan selamat tinggal kepada selebriti.
Front row Stella McCartney memang masih terlihat penuh bintang pop juga aktris Hollywood, begitu juga di barisan depan Chanel, Louis Vuitton, Christian Dior, dan Jean Paul Gaultier. Namun, para pelaku mode Paris kini lebih memfokuskan pada mode ketimbang siapa yang hadir di pertunjukan tertentu. Hal itu terlihat jelas dari gosip dan kabar yang beredar di backstage. Para stylist tidak lagi sibuk bergosip tentang selebriti yang terlihat di pintu masuk sebuah venue, kabar yang beredar justru mengenai koleksi aksesori terbaru atau spekulasi akan desain yang masuk dalam daftar must have itempada musim ini.
”Saya rasa, sekarang ini Paris sudah bosan dengan glamorama dan drama para bintang di berbagai pertunjukan.Kini Paris Fashion Week lebih menekankan pada produk yang mereka ciptakan untuk musim mendatang ketimbang meributkan siapa selebriti yang akan hadir di pertunjukan,”tutur Director of Accessories Selfridges & Co Sebastian Manes. ”Saya pikir, ini hal yang sangat bagus,” sambungnya. Pertunjukan Stella McCartney memang masih bertabur bintang, namun yang menjadi primadona bukanlah Madonna yang duduk di barisan depan, melainkan koleksi sang desainer Vegan, yang menyuguhkan blazer bergaris maskulin serta koleksi terusan rajut yang diprediksi menjadi favorit fashionistapada musim mendatang.
”McCartney menyuguhkan koleksi yang luar biasa.Wearable dan tetap down-to-earth,” papar Fashion Director Bloomingdale’s Stephanie Solomon,yang mengatakan dirinya sangat menyukai ragam terusan bergaris A,jaket quilt, serta gaun-gaun ringan berpunggung terbuka dalam warna ceria. ”Dia (McCartney) menambahkan tato hennadi punggung para model yang menjadi nilai plus,”sambungnya. Stella mengatakan memang ingin menghadirkan koleksi busana yang bisa dikenakan para wanita.” Koleksi ini merupakan respons akan selera konsumen yang semakin matang dan semakin tahu apa yang mereka butuhkan dari sebuah pakaian, perasaan nyaman serta fungsi, bukan hanya keindahan,” papar putri pentolan grup band The Beatles,Paul McCartney itu.
Selebriti sebagai konsultan artistik juga tidak lagi diperhitungkan di Paris.Emanuel Ungaro tampil baik-baik saja tanpa campur tangan pesohor Hollywood Lindsay Lohan, yang musim lalu menjadi konsultan artistik bagi label asal Paris itu.Namun, pengaruh Hollywood Lohan tidak bisa memenangi opini positif dari editor mode serta buyer. Koleksi debut Lohan dan Estrela Archs, direktur kreatif Ungaro,yang mulai masuk toko musim ini, ditolak oleh situs belanja online net-e-porter.com serta beberapa department store eksklusif. Karenanya, untuk koleksi musim gugur mendatang,Archs lebih banyak bermain di jalur tradisi Ungaro, dengan menonjolkan prints,warna, juga cutting simpel nan wearable.
Archs menghadirkan banyak gaun bermotif polkadot yang dipadankan dengan aksesori berwarna terang, juga padanan atasan bergaya bustier bersama celana bermotif leopard.Kesan keseluruhannya memang tidak seperti busana musim gugur,namun lebih berdaya pakai ketimbang koleksi mini penuh bentukan hati anjuran Lohan. Di panggung Loewe, desainer Inggris Stuart Vevers mengombinasikan gaya retro dengan sentuhan rock n roll.Sesekali citra elegan dari bulu rubah dan gaya klasik ala 40- an terlihat mengintip,mencipta banyak nuansa gaya untuk dinikmati para fashionista pada musim gugur nanti. Phoebe Philo yang kini menakhodai Celine pun rupanya tak ingin ambil risiko.
Philo masih berkomitmen dengan gaya minimalis ala Celine,sementara Charlier menyuntikkan sisi romantis pada Cacharel tanpa menghilangkan signature stylebusana penuh prints. ”Menurut saya, yang membuat para desainer menjadi akrab dengan selebriti karena mereka ingin menjadikan apa yang mereka ciptakan punya gaung yang luas dan lebih tahan lama,dan sekarang ini, mengandalkan nama brand saja tidak cukup,” papar Director Personal Shopping Americana Manhasset Danielle Merollo. ”Selebriti pun menjadi media, komoditas bagi desainer dan brand untuk memperluas pengaruh koleksinya.
Namun, lama-kelamaan, gaya selebriti mulai merasuki mode dan kini pelaku mode sudah jenuh,”sambungnya. Kendati demikian,Merollo beranggapan selebriti masih akan menjadi ujung tombak promosi brandmode,terutama di Amerika. (yahoonews.com/ Rtr/lesthia kertopati)
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com